Rabu, 27 Juli 2016

APAKAH YESUS WAFAT DISALIB UNTUK MENEBUS DOSA ?



kalau dosa sdh di tebus, mengapa ada penghakiman ?
Tuhan akan membalas setiap orang menurut perbuatannya (Maz 62:12, Ams 24:12,29, Mat 16:17, Roma 2:6, 2Timotius 4:14, 1Petrus 1:17, Wahyu 2:23, 22:12 dll)

dan Tuhan tidak padang bulu dalam penghakiman (Roma 2:11, 1 Pet 1:17, Kol 3:25, Ef 6:9, Gal 2:6)
makanya Yesus juga menyuruh berusaha sunggu sunggu suapaya selamat (Mat 7:13, Luk 13, 24)

kalau karena percaya ?
bukankah setan juga percaya ?

makanya Yesus mengatakan :
Mat 7:21 Bukan setiap orang yang berseru (yang percaya)kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang MELAKUKAN  kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Roma :
2:6 Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya,
2:7 yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan,
2:8 tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.
2:9 Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani,
2:10 tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani.
2:11 Sebab Allah tidak memandang bulu.
jadi kristen jangan klaim ada perlakuan khusus !!!

lalu mengapa Yesus disalib ?
untuk pengenapan ajaranNya (kerajaan Allah) (Luk 22:16).
Yesus tidak berbicara teori tapi juga praktek(pelaku firman)
Yesus mengajarkan bahwa lebih mencintai atau taat pada Allah dari pada nyawa sendiri, dan salib adalah prakteknya.
maka itu harus diikuti.

1 Petrus 2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

lalu apa arti PENEBUSAN ?
Penebusan itu istilah dunia perbudakan.
artinya melepaskan dari kekuasaan pihak lain.

kata Yesus : Jika kamu berbuat dosa, kamu adalah hamba dosa (Yoh 8:34).
apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu (Roma 6:16)
siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu (2 Petrus 2:19).

lalu bagaimana dengan penebusan ?

“Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan MEMERDEKAKAN kamu.”(Yoh 8:31-32)

Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran (Roma 6: 17-18).

salib adalah perjuangan melawan dosa :

Ibr 12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
12:4 Dalam pergumulan kamu <<<melawan dosa>>> kamu belum sampai mencucurkan darah

ingat Yesus mengutuk pohon arah.
ketika Yesus memetik (menuai = akhir jaman)
harus menghasilkan buah, tidak peduli apapun musimnya(keadanya), sperti Yesus  ketika menjalani proses penyaliban, bisa punya alasan untuk mengutuk, mengancam dll tapi itu tidak dilakukan.

Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,(1 Pet 4:1)


jadi :

Maz 126:5 Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

Gal 6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Gal 6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu

Rabu, 18 Mei 2016

APAKAH PERJANJIAN DARAH ITU ?




Ibr 9:22 Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.
apakah darah itu kiasan atau darah benaran ?
itu hanya lambang kata Ibr 9:23.
Ibr 10:1 juga mengajarkan hukum taurat itu hanya bayangan bukan esensi.

lalu apakah darah Yesus darah benaran dan bukan kiasan ?
Alkitab mengajarkan bahwa hanya Allah yang menyelamatkan bukan yang lain.
dan Allah adalah roh.

jadi kalau  yang disalib 2000 thn lalu bukan Tuhan ?
itu adalah bait Allah tempat Tuhan bersemayam (Yoh 2:19-21)
jadi apakah bait Allah menyelamatkan manusia ?

mengenai penebusan Alkitab juga mengajarkan
Dan roh itu juga memerdekakan kita dari dosa (Roma 8:2).
 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia (Rom 6:14)
jadi Roh dan kasih juga membebaskan manusia dari dosa.(bukan Cuma darah Yesus)
dan nggak ada yang meminum darah Yesus, jangankan minum nyentupun nggak bahkan parah rasul sekalipun.

lalu  apa arti darah ?
kitab Imamat menjelaskan :
17:11 Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu, karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.

nyawa adalah HIDUP
dan Yesus mengajarkan bahwa Firman itu HIDUP YANG KEKAL.

dan mengapa  darah binatang enggak boleh diminum sementara darah Yesus harus diminum ?
sekalih lagi bahwa darah melambang hidup.
makanya hidup atau semangat kebinatangan enggak boleh masuk menjiwai hidup kita. sedangkan darah atau semangat Yesus harus menjiwai hidup kita.
itu juga bisa kita lihat dari sifat ajaran PL dan PB
ajaran PL bersifat aturan yang mengekang sementara ajaran Yesus dalam PB bersifat paradigma atau mindset yang bisa menggerakan untuk melakukan sesuatu.

lalu bagaimana kita melihat penyaliban Yesus ?
Yesus tidak hanya mengajar dengan memberi perintah tapi juga teladan (Yoh 13:15, 1Petrus 2:21, 5:3) mungkin melalui teladan itulah yang menjadi penyebab Tuhan mau mengambil rupah seorang manusia.
Yesus juga mengajar untuk lebih mencintai Tuhan atau kebenaran daripada nyawa sendiri (Mat 10:37-39). dan Yesus juga mengajar untuk memikul salibnya masing masing bahkan sebelum Yesus memprektekanNya sendiri
 Dalam tindakan mengutuk pohon ara, Yesus juga mengajarkan dalam kondisi apapun harus tetap menghasilkan buah pertobatan (Mark 11:12-14)

Dan ajaran ajaran itu terlihat ketika Yesus disalib, ketika disiksa dan dihina, Yesus tidak mengutuk tapi mendoakan, Yesus tetap konsisten untuk taat kepada bapaNya. Jadi melalui penderitaan penyaliban, Yesus telah memberihkan teladan atau dengan kata lain Yesus telah menciptakan JALAN , supaya dengan MELALUI JALAN ketaat total yang telah ditunjuhkan oleh Yesus manusia mendapatkan keselamatan.

jadi tidak heran kalau Yesus mengajarkan  supaya berusaha sungguh sungguh untuk mendapat hidup yang kekal karena sangat sulit untuk memperolenya (Mat 7:13, Luk 13, 24)

sebab :
TUHAN AKAN MEMBALAS SETIAP ORANG MENURUT PERBUATANNYA
 (Maz 62:12, Ams 24:12,29, Mat 16:17, Roma 2:6, 2Timotius 4:14, 1Petrus 1:17, Wahyu 2:23, 22:12 dll)

DOSA DAN PENEBUSAN AKIBAT DARI PIKIRAN



Darimana dosa berasal ?:
Dari makan buah pohon pengetahuan
Dari hati dan pikiran (Mat 15:19-20, 16:23)
Dari keinginan (Yak 1:14-15)

Apa artinya penebusan ? :
Penebusan :melepaskan sesorang (hamba) dari kuasa pihak lain.

Pernyataan Yesus dan muridNya tentang hamba :
Jika kamu berbuat dosa, kamu adalah hamba dosa (Yoh 8:34).
apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu (Roma 6:16)
 siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu (2 Petrus 2:19).

Pernyataan Yesus dan muidnya tentang penebusan :
“Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan MEMERDEKAKAN kamu.”(Yoh 8:31-32)
Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran (Roma 6: 17-18).

Kalau sudah ditebus ? :
Berarti  tidak bekerja lagi bagi tuan sebelumnya yaitu “DOSA”
Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia (1 Yoh 3:6)
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah (1 Yoh 3:9).
.
  Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa (1 Yoh 5:18).
kata Yesus :” sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah”.

Mengapa taurat disebut kuasa dosa tapi injil memerdekakan ?.
Taurat adalah aturan, injil adalah MINDSET.
Efek aturan ?
Taurat dibangun dari aturan yang membatasi atau mengekang dan ini menimbulkan gejolak(Roma 7:1-12)
sehingga rasul Paulus menyebut Taurat itu kuasa dosa (1 Kor 15:56).
 

Kalau injil dibangun diatas hati dan akal budi (ibr 8:10, 10:16).
Dan perintah injil adalah mindset.
Mindset itu adalah :
Saya adalah seorang utusan.
Saya adalah dokter atau tabib
Saya adalah manager
Saya adalah terang dan garam dll.
Dan semua polah pikir ini disebut kasih.

Bagaimana kasih itu membebaskan ?
Ini sebuah contoh :
Anadaikan ada yang buat onar
Apa respon pengikut Yesus ?
Mungkin pertama dia akan melihat orang yang berbuat onar harus dikasihani (Luk 23:34)
Yang kedua mungkin dia akan berpikir , peran apa yang sudah dilakukan atau akan dilakukan untuk menyelamatkan yang berbuat onar, sebab pengikut Yesus adalah utusan untuk menjadi terang dan garam dll.
Dengan kedua kemungkinan respon diatas saja, maka pengikut Yesus tidak akan reaktif, sehingga tidak menimbulkan dorongan untuk berbuat dosa, dengan demikian dosa tidak berkuasa atas pengikut Yesus, karena sudah dimerdekakan oleh mindset yang diajarkan Yesus (Yoh 8: 31-32).

Hal ini juga sesuai dengan tanda tanda yang menyertai SETIAP ORANG yang percaya kepadaNya (Mark 6:17)
Pertama meminum racun (rohani) atau korban perbuatan onar, tapi secara rohani tidak mendapat celaka atau jatuh dalam dosa, malahan timbul usaha atau ide baru sebagai pernyatan (=bahasa) menjadi dokter atau tabib untuk menyembuhkan jiwa  sang pembuat onar, dengan demikian kuasa setan tidak diam dalam diri pengikut Yesus alias sudah DITEBUS.

Jumat, 01 Januari 2016

PENGGENAPAN HUKUM TAURAT


Banyak teman muslim bertanya, mengapa orang kristen tidak melaksanakan hukum taurat ?.
Bukankah Yesus juga  disunat berarti Yesus juga melaksanahkan hukum taurat, mengapa kristen tidak ?
Yesus juga mengatakan bahwa  "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” (Mat 5:17)
Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi (Mat 5:18)

Dari kedua ayat diatas sudah saling melengkapi.
Ayat 17 Yesus mengatakan datang untuk menggenapi.
Ayat 18 Yesus mengatakan satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi”
Karena Yesus datang untuk menggenapi berarti hukum taurat bisa di tiadakan.
Maka kata Yesus “Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes”(Luk 16:16)
Maka benar Yesus disunat karena zaman Yohanespun belum tiba maka hukum taurat masih berlaku.

Sekarang timbul pertanyaan baru lagi, bukankah menggenapi itu berarti berarti melengkapi atau menyempurnahkan yang sudah ada sebelumnya bukan meniadakan yang sudah ada ?
Dalam perjanjian lama ,Daniel dan Yesaya menggambarkan kitab itu termeterai, bahkan orang yang bisa membacapun tidak bisa membaca apalagi yang buta huruf.
 dan hanya  Yesus yang bisa membuka kitab itu (2 Kor 3:14, Wah 5:7,9, Luk 24:45 dst).

Jadi Yesus membuka atau menyingkap kitab perjanjian lama dan menyempurnahkan.
Supaya memudahkan untuk di pahami , disini saya berikan beberapah contoh :

**  ada perintah sepersepuluh penghasilan untuk Tuhan, tapi Yesus mengajarkan mempersembahkan seluruh hidup untuk Tuhan.
apakah ajaran baru ini menghilangkan ajaran sebelumnya atau melengkapi ?
jika ajaran lama dipakai bukankah berarti ajaran baru enggak ada gunanya ? (Galatia 5:2)

**  ada perintah membuat kemah suci atau bait Allah di dalamnya ada gulungan kitab suci, ada meja persembahan dll,… lalu Yesus datang menjelaskan bahwa tubuhmu adalah bait Allah dan firman Tuhan tertulis dalam hati dan pikiran dan diperintahkan untuk mempersembahkan diri kepada Tuhan dengan segalah jiwa,pikiran dan kekuatan….
Kalau ajaran itu sudah disingkap ngapain kita mengikuti ajaran yang termaterai ?.

**  ajaran perang perjanjian lama tentang peperangan disingkap dengan perang melawan roh jahat (Efesus 6:12).
Kalau perintah itu sudah disingkap ngapain kita mengikuti perintah yang belum disingkap ?.

Jadi kesimpulannya seperti kata rasul Paulus :
ADAKAH KAMI MEMBATALKAN HUKUM TAURAT KARENA IMAN KEPADA YESUS KRISTUS ?, SAMA SEKALI TIDAK !, SEBALIKNYA KAMI MENEGUHKANNYA. (Roma 3:31).

Rabu, 24 Desember 2014

dosa asal dan penebusan

Yesus mengatakan yang berbuat dosa adalah hamba dosa (Yoh 8:34), dan para rasulpun mengajarkan : apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu (Roma 6:16), karena siapa yang dikalahkan orang, ia adalah hamba orang itu (2 Petrus 2:19)

dari pernyataan Yesus dan ajaran para rasul diatas bisa disimpulkan bahwa dosa adalah sesuatu yang mempunyai kekuatan atau kehendak , yang oleh dorongannya orang biasa melakukan perbuataan yang sering disebut perbuatan dosa. dosa sebagai suatu kekuatan sudah dinyatakan juga dalam perjanjian lama, “dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya“.(Kej 4:7), Ayub dan Yesaya juga menggambarkan dosa sebagai kekuatan, kalau dalam perjanjian baru, Paulus dalam surat suratnya selalu menggambar dosa adalah kekuatan yang berkuasa, dan Petruspun menggambarkan demikian.

dari mana dosa berasal ?.  
manusia pertama jatuh dalam dosa karena memakan buah dari pohon pengetahuan. dalam konteks ini, pengertahuan (implisit) didefinisikan sebagai pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata seperti keyakinan pribadi, perspektif, prinsip dll (wikipedia). dalam perspektip atau prinsip inilah yang biasa menimbulkan dorongan atau kekuatan untuk melakukan sesuatu. karena perspektif atau prinsip adalah pikiran, maka Yesus mengatakan dosa itu akibat pikiran. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang (Matius 15:19-20). dan dalam persepsi pikiran yang salah, Petrus ditegur oleh Yesus sebagai iblis, “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” (Matius 16:23). dan hal inipun sama seperti yang diajarkan Yakobus tentang dosa, Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginaanya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan  itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut (Yak 1:14-15). jadi bisa disimpulkan bahwa setan dilahirkan dari pikiran.

lalu bagaimana Yesus membebaskan manusia dari kuasa dosa ?. 
 kata Yesus “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”(Yoh 8:31-32), hal yang sama diajarkan oleh rasul Paulus : Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran (Roma 6: 17-18).

kalau kita melihat sabda Yesus diatas , syarat untuk dibebaskan dari kuasa dosa adalah harus tetap dalam firman Yesus, artinya harus menjalankan perintah Yesus. setelah itu adalah mengetahui kebenaran, artinya akan memiliki persepsi atau paradigma kebenaran. dan Yesus juga mengatakan diriNya adalah kebenaran, Yesus juga adalah firman itu sendiri. Dengan kata lain jika berada dalam firman Yesus akan memiliki paradigma Yesus.

Kalau membandingkan Injil dengan Taurat, ada perbedaan sifat diantara keduanya, Taurat merupahkan aturan yang membatasi prilaku manusia, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Sementara injil membentuk pikiran supaya manusia melihat dirinya sebagai utusan untuk menjadi dokter atau tabib, untuk menjadi terang dan garam, untuk menjadi pelayan dll yang biasa disebut dengan kasih.

Aturan (Taurat) sifatnya mengekang untuk tidak terlaksana gejolak dalam diri manusia tapi tidak menghilangkan gejolak. dan aturan kadang menimbulkan gejolak dalam diri, sehingga rasul Paulus mengatakan Taurat itu kuasa dosa meskipun aturan itu baik dan suci. Karena sifatnya mengekang taurat itu hanya cocok untuk penjahat pada umumnya (1 Timotius 1:9,10)

Sementara paradigma menentukan prilaku dan respon kita terhadap sesuatu. Paradigma yang Yesus ajarkan memungkinkan kita tidak reaktif terhadap perbuatan dosa dari luar diri tapi menimbulkan semangat kasih untuk menyelamatkan, itulah esensi pembebasan manusia dari hamba dosa menjadi hamba Tuhan

Jika roh didefinisikan sebagai sesuatu yang memberih kehidupan atau vitalitas pada sebuah system, Maka paradigma Yesus mendatangkan roh atau semangat suci (baca: Roh kudus) (Galatia 3:2). dan kata rasul Paulus, Yesus datang untuk memperbaharui roh dan pikiran (Efesus 4:23). Dan roh itu juga memerdekakan kita dari dosa (Roma 8:2). Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia (Rom 6:14)

Kalau demikian untuk apa Yesus disalib ?.  
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh (Yesaya 53:5)
Apakah ini berarti beban kita telah dipikul oleh Yesus dan kita tidak akan memikulnya lagi ?. 
 kalau melihat definisi hamba dosa dan kemerdekaan dari perbudakan dosa seperti yang dikatakan Yesus diatas(Yohanes 8:32,34) tidak ada hubungannya dengan firman yang disampaikan Yesaya diatas. Sepintas kesan yang disampaikan Yesaya diatas seolah olah balasan akibat perbuatan dosa kita telah diambil alih oleh Yesus. Dan kalau kesan ini benar, akan bertentangan dengan firman lain dalam Alkitab. Yesus mengajarkan supaya berusaha sungguh sungguh untuk mendapat hidup yang kekal karena sangat sulit untuk memperolenya (Mat 7:13, Luk 13, 24). Dan Tuhan akan membalas setiap orang menurut perbuatannya (Maz 62:12, Ams 24:12,29, Mat 16:17, Roma 2:6, 2Timotius 4:14, 1Petrus 1:17, Wahyu 2:23, 22:12 dll)

Bagaimana memahami firman yang disampaikan yesaya diatas ? 
Yesus tidak hanya mengajar dengan memberi perintah tapi juga teladan (Yoh 13:15, 1Petrus 2:21, 5:3), mungkin melalui teladan itulah yang menjadi penyebab Tuhan mau mengambil rupah seorang manusia. Yesus juga mengajar untuk lebih mencintai Tuhan atau kebenaran daripada nyawa sendiri (Mat 10:37-39). Dalam tindakan mengutuk pohon ara, Yesus juga mengajarkan dalam kondisi apapun harus tetap menghasilkan buah pertobatan (Mark 11:12-14)

Dan ajaran ajaran itu terlihat ketika Yesus disalib, ketika disiksa dan dihina, Yesus tidak mengutuk tapi mendoakan, Yesus tetap konsisten untuk taat kepada bapaNya. Jadi melalui penderitaan penyaliban, Yesus telah memberihkan teladan atau dengan kata lain Yesus telah menciptakan jalan , supaya dengan melalui jalan ketaat total yang telah ditunjuhkan oleh Yesus manusia mendapatkan keselamatan.